“Masalahnya tuh mereka susah diajak disiplin! Kerja sih kerja, tapi bawaannya santai banget. Deadline hampir lewat aja nggak kelihatan panik. Kalau saya tegur, dibilang ‘jadul’. Saya sampai bingung gimana cara mimpin mereka!”
Pernah dengar keluhan seperti ini? Atau mungkin Anda sendiri yang sedang mengalaminya? Era digital memang membawa perubahan besar, termasuk dalam gaya kerja dan ekspektasi tim. Kalau dulu kepemimpinan identik dengan struktur hierarkis yang tegas, sekarang tim-tim yang diisi generasi muda—khususnya Gen Z dan milenial—lebih mengutamakan fleksibilitas, kolaborasi, dan transparansi.
Jadi, bagaimana cara memimpin tim di era digital yang penuh dengan anak muda energik, kreatif, tapi kadang bikin frustrasi? Berikut adalah lima gaya kepemimpinan yang bisa membantu Anda mengelola tim dengan lebih efektif.
1. Transformasional: Menjadi Inspirasi bagi Tim Anda
Generasi muda lebih tergerak oleh pemimpin yang bisa memberikan visi besar dan inspirasi, bukan sekadar target angka.
2. Adaptif: Siap Berubah, Siap Menang
Di era digital, perubahan adalah hal yang konstan. Kalau Anda kaku, tim Anda mungkin akan merasa tidak relevan dengan kepemimpinan Anda.
3. Kolaboratif: Bersama Lebih Kuat
Tim yang diisi anak muda biasanya lebih suka bekerja dalam suasana yang egaliter. Mereka ingin ide-idenya dihargai, bahkan jika itu berasal dari anggota tim junior.
4. Berbasis Data: Keputusan yang Objektif
Generasi digital sangat akrab dengan data. Mereka cenderung lebih menghormati keputusan yang berbasis fakta daripada opini subjektif.
5. Berempati: Jangan Cuma Jadi Bos, Jadilah Mentor
Anak muda mencari pemimpin yang bisa memahami kebutuhan mereka, baik secara profesional maupun personal.
Memimpin di era digital adalah soal bagaimana Anda bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan tim Anda. Anak muda di bawah 30 tahun bukan “susah diatur,” mereka hanya punya cara kerja yang berbeda dari generasi sebelumnya. Dengan mengadopsi lima gaya kepemimpinan ini—transformasional, adaptif, kolaboratif, berbasis data, dan berempati—Anda bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif, kolaboratif, dan tentunya sesuai dengan semangat zaman.
Ingat, kepemimpinan yang baik di era digital bukan soal siapa yang lebih tahu, tapi siapa yang bisa membawa tim menuju tujuan bersama. Siap jadi pemimpin digital yang keren? 😉
Competence, growth, impactfull